Letak Geografis, Sejarah, Peta Luas dan Batas-Batas Wilayah, Bentang Alam, Serta Keadaan dan Jumlah Penduduk Negara di China, Korea dan Jepang

Berikut ini akan kita bahas mengenai negara china, peta china, batas negara china, luas wilayah china, bentang alam china, wilayah korea, wilayah china, negara korea, wilayah jepang, letak astronomis jepang, keadaan alam jepang, letak geografis jepang, bentang alam jepang, keadaan penduduk jepang, batas wilayah jepang, batas batas negara jepang.

Kawasan Cina, Korea, dan Jepang

1. Kawasan Cina

a. Batas-batas dan Bentang Alamnya

Republik Rakyat Cina luas seluruhnya kira-kira 9,6 juta km2. Di sebelah utara, negara ini berbatasan dengan Rusia dan Mongolia; sebelah barat berbatasan dengan Pakistan, India, dan Nepal; sebelah selatan berbatasan dengan negara Myanmar, Bhutan, Laos, dan Vietnam; dan sebelah timur dengan Korea dan Jepang.

Tabel Karakteristik Negara Asia Timur

Letak Geografis, Sejarah, Peta Luas dan Batas-Batas Wilayah, Bentang Alam, Serta Keadaan dan Jumlah Penduduk Negara di China, Korea dan Jepang

Secara garis besar, struktur geologis RRC, terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu Cina bagian utara dan Cina bagian selatan.

1) Cina Utara

Cina utara terdiri dari dataran-dataran tinggi. Tanahnya sebagian besar terdiri dari lapisan tebal tanah loss, yaitu sejenis tanah endapan, yang oleh bangsa Cina disebut Tanah Kuning. 

Sungainya yang terbesar ialah Sungai Huang-Ho dengan anak-anak sungai yang penting, seperti Sungai Fen di Shansi yang masuk ke Sungai Kuning Timur Laut dan Sungai Wei Shensi yang masuk di sebelah barat. 

Di dataran rendah antara Hushan dan Pegunungan Shantung mengalir Sungai Huai, yang juga seperti di Sungai Kuning sering menimbulkan bahaya banjir.

2) Cina Selatan

Kawasan ini terdiri dari rangkaian pegunungan dan perbukitan yang diselingi lembah-lembah sungai. Sungai terbesar adalah Sungai Jangtse-Kiang, yang juga seperti Sungai Huang-Ho, berhulu di Tibet. Tetapi, volume air yang diangkut Sungai Jangtse-Kiang jauh lebih besar daripada Huang-Ho dan juga lebih baik untuk pelayaran.

b. Ciri-ciri Kawasan Cina

1) Lokasi


Secara umum, kawasan Cina dapat dibedakan menjadi:

  1. plato dan pegunungan tinggi Tibet, seperti Ledok Tsai, Plato Tibet, dan Plato Yunan.
  2. Lembah-lembah dan dataran tinggi, terutama di bagian timur, seperti Lembah Sungai Yangtse, Huang-Ho, Hsi- Kiang, dan dataran tinggi Manchuria.
  3. Ledok Gunung Sinkiang yang terdiri atas Ledok Tarim, Gurun Takla Makon, dan Basin Dzungaria.
  4. Stepa Plato Mongolia.

Letak Geografis, Sejarah, Peta Luas dan Batas-Batas Wilayah, Bentang Alam, Serta Keadaan dan Jumlah Penduduk Negara di China, Korea dan Jepang
Peta Wilayah China

Cina Selatan umumnya beriklim muson, sedangkan bagian utaranya beriklim kontinental. Curah hujannya bervariasi, berkisar 50 mm di gurun barat laut dan 3.000 mm di bagian tenggara. Sedangkan musim hujan umumnya terjadi antara bulan Mei dan Oktober. 

Di zona kering, seperti di bagian tengah Mongolia dan Plato Tibet-Qianghai terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Bulan-bulan terpanas ialah Juli. Suhu rata-ratanya sekitar 20°C. 

Daerah tenggara bermusim panas dengan waktu yang lebih lama, udaranya hangat. Selebihnya musim singkat dengan hawa yang lembut. Sebaliknya di daerah timur laut dan Plato Tibet-Qianghai, musim panas lebih singkat, musim dinginnya lebih lama.

2) Aspek Kesejarahan


Dengan masuknya bangsa-bangsa Eropa ke Cina, masuk pula paham-paham dan pengetahuan Barat termasuk di dalamnya adalah paham nasionalisme, pelopornya adalah Dr. Sun Yat Sen. Ia bercita-cita mendirikan Cina Baru yang berdasarkan filsafat San Min Chu I, yaitu tiga dasar kenegaraan, yang terdiri atas Nasionalisme, Demokrasi, dan Sosialisme.

Pada tanggal 10 Oktober 1991 pecah pemberontakan di kota industri Wu Can, yang kemudian merembet ke kota-kota lain. Seluruh Cina memproklamirkan Republik Cina yang meliputi Cina Selatan. Cina bagian utara tetap dikuasai pemerintahan Manchu, sebuah Dinasti Cina terakhir yang terkenal kolot dan lemah. 

Demi persatuan, Sun Yat Sen menyetujui pembentukan sebuah negara Republik Cina yang meliputi seluruh Cina. Sebagai presidennya diangkatlah Yuan Shin Kay, seorang jenderal dari pemerintahan Manchu. Ternyata Yuan Shin Kay menyimpang dari cita-cita Republik. 

Kemudian Sun Yat Sen mengambil alih kekuasaan. Seperti halnya kepada bangsa-bangsa Asia lainnya, pada tahun 1932 Jepang secara terang-terangan memproklamirkan Manchuria, suatu wilayah bagian pemerintahan Cina, sebagai salah satu daerah jajahannya. 

Dengan bahu-membahu bangsa Cina bertempur melawan agresi Jepang yang telah merembet ke pesisir dan kota-kota besar Cina. Dengan meletusnya Perang Pasifik (1941), bantuan Sekutu mengalir

ke Cina sebagai kawan seperjuangan yang bertempur melawan fasisme Jepang di Asia Timur dan Asia Tenggara.

3) Potensi Ekonomi, Penduduk, serta Kegiatan Perekonomiannya


Cina adalah negara dengan banyak bangsa (multinasionalitas). Selain bangsa Cina asli, di negara itu banyak pula bangsa-bangsa lainnya, seperti Bangsa Manchu, Mongolia, Uygur, Tibet, dan lain-lain. Penduduk Cina Utara biasa disebut Han, sedangkan penduduk Cina Selatan disebut Tang Lang. 

Jumlah penduduk Cina memperlihatkan gejala kenaikan yang amat cepat. Dalam abad XVII, misalnya jumlah taksiran ada 100 juta jiwa. Berikutnya, abad XIX mencapai sekitar 400 juta jiwa dan pada tahun 1993 penduduk Cina telah mencapai 1.117,5 juta jiwa. 

Diperkirakan pada tahun 2010, penduduk Cina akan mencapai 1.420,3 juta jiwa. Sebagai akibat dari adanya kelebihan penduduk, terjadilah emigrasi. Di Cina Selatan, penduduk pada umumnya bermigrasi ke Nan Yang (Asia Tenggara) dan beberapa kawasan Pasifik lainnya. 

Dari Cina Utara terjadi emigrasi ke Singkiang, Mongolia, dan Manchuria. Sebenarnya bumi Cina merupakan kawasan yang cukup subur, terutama di lembah-lembah sungai. Namun, karena banyaknya pembukaan hutan secara liar, maka banyak kawasan yang gundul dan kering. 

Sekarang pemerintah RRC mengadakan gerakan penghijauan secara besar-besaran. Di Sungai Kuning dibangun sebuah bendungan raksasa. Selain untuk mengairi lahan pertanian yang luas, juga untuk mencegah banjir. Bendungan raksasa juga dibangun di Sungai Huai dengan fungsi yang sama.

2. Kawasan Korea

a. Batas-batas dan Bentang Alamnya

Kawasan Korea letaknya seakan-akan di jantung Asia Timur, secara keseluruhan merupakan suatu semenanjung. Korea atau Semenanjung Korea ini terpisah dalam dua kekuasaan yang berbeda, yaitu setelah perang Korea (1900 – 1953) berakhir, menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

Letak Geografis, Sejarah, Peta Luas dan Batas-Batas Wilayah, Bentang Alam, Serta Keadaan dan Jumlah Penduduk Negara di China, Korea dan Jepang
Peta Wilayah Korea

1) Korea Utara, batas-batasnya:

a) bagian utara berbatasan dengan RRC dan Rusia,

b) bagian timur dengan Jepang,

c) bagian selatan dengan Korea Selatan,

d) bagian barat dengan Laut Kuning.

2) Korea Selatan, batas-batasnya:

a) bagian utara berbatasan dengan Korea Utara,

b) bagian timur dengan Laut Jepang,

c) bagian selatan dengan Laut Cina Selatan,

d) bagian barat dengan Laut Kuning.

Secara keseluruhan, kawasan Korea terdiri atas pegunungan dan sedikit saja yang merupakan dataran rendahnya. Deskripsi global kawasan Korea tersebut ialah sebagai berikut.

  1. Di kawasan barat terdapat barisan Pegunungan Sobek yang membentang ke arah barat daya. Dapat ditemukan pula sungai-sungai, seperti Sungai Han (515 km), Sungai Kum (401 km), Sungai Yongsan (116 km), dan Sungai Naktong (525 km).
  2. Di kawasan utara terdapat rangkaian Pegunungan Changi Bai Shan, Pegunungan Pepi Shan, dan pegunungan Tuman. Di lereng pegunungan Changi Bai Shan terdapat Sungai Yalu, Sungai Chong Chon, dan Sungai Taedong.
  3. Di kawasan pantai timur membujur Pegunungan Tobaek. Kawasan pantai ini tidak terlalu berkelok-kelok sehingga di sana terdapat lebih banyak pelabuhan dibandingkan dengan kawasan pantai yang ada di sebelah baratnya.

b. Ciri-ciri Khas Kawasan Korea

1) Lokasi (Iklim dan Vegetasi)


Kawasan di Semenanjung Korea umumnya beriklim musim, yang banyak mendapat pengaruh dari daratan Benua Asia. Di kawasan bagian utara udaranya kering dan dingin, yang bertiup dari daerah Siberia. Pada bulan Agustus, suhu rataratanya berkisar antara 20°C – 27°C. 

Di kawasan selatannya, udaranya dingin bahkan kadang-kadang mencapai titik beku dengan suhu rata-rata antara 20°C – 24°C. Curah hujan di bagian utara berkisar 600 mm hingga 1.300 mm per tahun. Sedangkan di selatan berkisar antara 500 mm sampai 1.500 mm per tahun.

Korea bagian utara kaya akan berbagai jenis tetumbuhan, karena sekitar 70% wilayahnya masih tertutup hutan. Sedangkan di bagian selatan tinggal 62% saja. 

Hal ini karena banyaknya pembukaan hutan. Jenis pepohonan yang banyak tumbuh di kedua kawasan itu ialah cemara, eukaliptus, dan pinus. Jenis-jenis binatangnya, antara lain links, harimau, dan beruang. Selain itu ada pula binatang liar lainnya, seperti antelop dan rusa.

2) Aspek Kesejarahan


Sejak tahun 1910, Korea merupakan bagian dari kekuasaan Jepang, dijadikan salah satu provinsi dari negaranya dengan nama Chosen. Pada bulan Agustus 1945, setelah PD II berakhir, Korea terbagi dua. Korea bagian utara berada di bawah kekuasaan Uni Soviet, dan Korea bagian selatannya di bawah pengaruh Amerika Serikat. 

Pada tanggal 1 Mei 1948, Korea Utara memproklamirkan diri sebagai negara merdeka dengan nama Republik Demokrasi Rakyat Korea dengan ibukota di Pyongyang. Tiga bulan berikutnya, sesudah Majelis Nasionalnya terbentuk, rakyat Korea Selatan pun memproklamasikan diri dengan nama negara Republik Korea. 

Berbeda dengan Korea Utara yang komunis, Korea Selatan merupakan negara liberalis. Pada tahun 1950, Korea Utara menyerang Korea Selatan. Lalu, berkecamuklah perang Korea (1950 – 1953), yang berakhir setelah Persetujuan Panmuyon ditandatangani oleh kedua pihak. Melalui persetujuan itu, kedua belah pihak sepakat mengenai garis batas kedua negara tersebut, yaitu pada garis 38°LU.

3) Keadaan Penduduk, Potensi Ekonomi, serta Kegiatan Perekonomiannya


Dibandingkan dengan Korea Utara, Korea Selatan lebih padat penduduknya. Berdasarkan catatan tahun 1991, dari jumlah penduduk Semenanjung Korea yang diperkirakan 65 juta jiwa 67% di antaranya tinggal di Korea Selatan. 

Padahal jika ditinjau dari luas wilayah, kawasan Korea Utara lebih luas dibandingkan Korea Selatan. Perbedaan kepadatan penduduk dari dua negara Korea itu karena besarnya migrasi penduduk dari Korea Utara ke Korea Selatan selama Perang Korea berkecamuk. 

Pertumbuhan penduduk di kedua negara itu ratarata 1,35%. Namun demikian, angka pertumbuhan di Korea Utara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Korea Selatan. Angka pertumbuhan hidup menujukkan angka 69 tahun di Korea Utara dan 71 tahun di Korea Selatan. 

Pada tahun 1959, sistem pertanian di Korea Utara diorganisasikan menjadi koperasi petani. Hasil pertaniannya, antara lain padi, jagung, kentang, gandum, tebu, tembakau, kapas, dan buah-buahan. 

Sedangkan hasil tambangnya, antara lain berupa batu bara, bijih besi, nikel, grafit, tungsten, dan magnesium. Batu bara ditambang terutama di kawasan utara Pyongyang, dan bijih besi di Musan, Kaech’on, dan dekat Haeju. 

Di bidang perdagangan, barang impor utama ialah bahan bakar minyak, batu bara, mesin, alat-alat transportasi, barang kimia, dan bahan sandang pangan. 

Sedangkan barang ekspor utamanya adalah mineral besi dan baja, semen, dan hasil-hasil pertanian, baik ekspor maupun impor, semuanya ditangani oleh pemerintah. Di Korea Selatan, lahan pertaniannya mencapai 22% dari seluruh wilayahnya. Sebagian besar ditanami padi. 

Tanaman sebagai komoditas ekspor utamanya ialah kapas, serat, rami, dan sutra. Bahan tambang yang banyak dihasilkannya ialah batu bara, tungsten (terutama di Sangdong), bijih besi, seng, timah, grafit, emas, dan perak. Komoditi ekspor andalan Korea Selatan, antara lain tekstil, kayu lapis, hasil laut, dan hasil tambang, juga alat-alat elektronika. 

Barang-barang yang masih diimpor, di antaranya bahan industri, antibiotik, alat-alat transportasi, minyak bumi, dan barang konsumsi. Kegiatan industri di Korea Selatan berkembang pesat. Industri utamanya ialah tekstil, bahan pangan, alat-alat elektronik, baja, dan bahan kimia. 

Hasil-hasil industrinya itu mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut sehingga bisa menyejajarkan diri dengan negara-negara maju Asia lainnya.

3. Kawasan Jepang

a. Batas-batas dan Bentang Alamnya

Jepang berada di sekitar 160 – 180 km dari lepas pantai daratan Asia, terdiri atas pulau-pulau yang berderet membentuk busur 30°LU – 45°LU. 

Letak Geografis, Sejarah, Peta Luas dan Batas-Batas Wilayah, Bentang Alam, Serta Keadaan dan Jumlah Penduduk Negara di China, Korea dan Jepang
Peta Wilayah Jepang

Terdapat empat pulau besar di kawasan tersebut, yaitu Pulau Kyushu, Pulau Shikoku, Pulau Honshu, dan Pulau Hokkaido, serta lebih dari 3.000 pulau kecil lainnya. Luasnya sekitar 377.835 km2. Batas-batasnya adalah:

1) sebelah barat laut berbatasan dengan Samudra Pasifik;

2) sebelah utara berbatasan dengan Pulau Shakhalin, Rusia;

3) sebelah timur dengan Laut Jepang; dan

4) sebelah selatan dengan Laut Filipina dan Laut Cina Selatan.

Sekitar 80% kawasan Jepang bergunung-gunung, dengan puncak-puncaknya yang lebih dari 2.000 m tingginya dan yang tertinggi adalah Gunung Fujiyama (3.778 m). Tanah dataran rendahnya sangat sempit. Kurang dari seperlima daratannya yang dijadikan lahan huni, pertanian, dan perindustrian.

Sungai-sungainya banyak, tetapi pendek-pendek dan alirannya deras. Hampir seluruhnya tidak dapat dilayari. Walaupun demikian, sungai-sungai itu berguna bagi pembangkit tenaga listrik dan irigasi.

Sungai kawasan Jepang, retakan dan lipatan-lipatannya menciptakan bentuk tanah yang menyerupai mozaik yang sangat rumit. Dataran rendah banyak yang hanya berupa jalur tanah aluvium yang sempit, garis pantainya tidak teratur, lereng-lereng gunung yang curam dan bersudut tajam seakan-akan diiris cairan es di musim dingin dan hujan lebat di musim panas.

Di Jepang sering terjadi gempa bumi dan gempa laut yang sering kali menimbulkan tsunami. Jalur gempa bumi berada di sisi luar busur pulau-pulau sehingga tidak menguntungkan bagi negeri Jepang. 

Adapun mengenai banyaknya gempa dan gunung berapi di Negeri Sakura itu disebabkan oleh letaknya yang berada di daerah pertumbukan antara tepi timur Lempeng Benua Asia yang stabil dengan Lempeng Pasifik yang labil, bergerak perlahanlahan ke arah barat.

b. Ciri-ciri Khas Kawasan Jepang

1) Lokasi (Iklim dan Vegetasi)


Iklim Jepang berkisar dari dingin sampai hangat. Pada musim dingin, angin dingin dari daratan Asia (Siberia) berembus kuat melintasi laut dan menurunkan salju lebat di pantai barat dan Pegunungan Jepang, berbeda dengan kawasan di sisi timur (dekat Laut Pasifik) yang beriklim kering. Di kawasan utara bersuhu rata-rata di bawah nol pada bulan Januari, sedangkan di Kyushu bersuhu 6,4°C.

Pada musim panas, angin muson tenggara memasuki Jepang, membawa hujan terutama di bagian selatan dan timur. Pada musim dingin berhawa kering dan dingin karena pengaruh angin musim barat yang bertiup dari daratan Asia.

Pada musim panas sebagian besar kawasan Jepang mengalami kehangatan yang menyenangkan. Sedangkan pada musim gugur mengalami curah hujan yang cukup melimpah. Curah hujan tahunannya berkisar antara 840 mm (di Hokkaido) sampai 1.575 mm (di Tokyo), dan lebih dari 3.050 mm di daerah pegunungannya.


2) Aspek Kesejarahan


Jepang adalah salah satu negara Asia yang berhasil mengadakan perkawinan harmonis antara nilai-nilai kebudayaan bangsanya sendiri dengan nilai-nilai teknologi Barat. Orang Jepang tidak menjadi pemuja Barat dalam usahanya menguasai dan menyesuaikan diri pada perkembangan modern. 

Berkat kebiasaan hidupnya yang kerja keras, hemat, dan tekun belajar, menjelang tahun 1890 sudah tampak kemajuan besar, baik dalam bidang industri, perdagangan, pelayaran, dan usaha-usaha swasta. Setelah tumbuh menjadi bangsa yang maju, timbullah niat untuk menjadi pemimpin Asia. 

Untuk mencapai cita-citanya itu, maka bergeraklah Jepang melakukan ekspansi ke berbagai kawasan di Asia. Kemenangan Jepang bergema hebat di seluruh Asia. Jepang memelopori kebangkitan Asia kembali.

3) Penduduk, Potensi Ekonomi, serta Kegiatan Perekonomiannya


Mata pencaharian penduduk Jepang sebagian besar di bidang industri, perdagangan, pertambangan, perikanan, dan pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian tidak lagi menjadi sektor ekonomi penting di negara itu. 

Dari lahan pertanian yang ada, sebagian besar ditanami tanaman pangan, terutama padi. Jenis tanaman lainnya adalah sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti jeruk dan apel.

Perikanan dikembangkan terutama di daerah pertemuan antara arus dingin Oyashio dan arus hangat Kuroshio, yaitu di Tanjung Unoho-Honshu. Selain untuk memenuhi kepentingan dalam negeri, hasil perikanannya diarahkan pula untuk ekspor. Sedangkan, usaha peternakannya dikembangkan di sekitar pantai.